Sabtu, 09 November 2013

Browse Manual » Wiring » » » » » Istilah istilah pada maintenance standard

Istilah istilah pada maintenance standard

PENJELASAN ISTILAH-ISTILAH UNTUK MAINTENANCE STANDARD 
 
Nilai maintenance standard yang diperlukan untuk menentukan suatu product dan part, dijelaskan dengan istilah-istilah sebagai berikut :

1.  Standard size dan tolerance
  • Tingkat akurasi ukuran akhir suatu part, mempunyai sedikit perbedaan antara satu dengan lainnya.
  • Untuk menentukan ukuran akhir (finishing size) suatu part, ditentukanlah ukuran sementara dengan perbedaan yang diijinkan terhadap ukuran tersebut.
  • Ukuran yang ditentukan untuk sementara seperti penjelasan diatas disebut “standard size” dan range perbedaan terhadap standard size tersebut disebut sebagai “tolerance”.
  • Atau dengan kata lain, standard size adalah ukuran akhir dari suatu part yang masih baru atau setelah di-repair. Sedangkan toleransi adalah perbedaan dari ukuran standar yang diijinkan.
  • Tolerance dengan symbol (+) atau (–) dituliskan disebelah kanan standard size.
Contoh:
Tolerance mungkin dituliskan berupa text (huruf) dan table seperti [standard size (upper limit of tolerance/lower limit of tolerance)]. Contoh : 125 (0/–0.126) dan 190 (+0.046/0)

  • Pada umumnya, ukuran lubang (hole) dan ukuran shaft yang akan dimasukkan ke dalam lubang tersebut, dituliskan dengan standard size yang sama, tetapi ada perbedaan tolerance antara hole dan shaft. Tingkat suaian (tightness of fit) ditentukan oleh besarnya tolerance.
  • Penulisan ukuran rotating shaft dan hole, dan gambar yang menunjukkan keterkaitan antara keduanya tampak seperti disamping. 

    2.  Standard clearance
    • Clearance yang diberikan saat part masih baru disebut “standard clearance“, yang dituliskan berupa range dari minimum clearance sampai maximum clearance.
    • Saat suatu part anda repair, clearance pada umumya diatur pada ukuran standard clearance.
      Contoh: Standar size untuk shaft dan hole main relief valve dan body sebesar 40 mm.

      Diameter shaft terkecil = 40 - 0.045 = 39.955 dan diameter shaft terbesar = 40 - 0.035 = 39.965
      Diameter hole terkecil = 40 - 0 = 40 dan diameter hole terbesar = 40 + 0.016 = 40.016
      Clearance minimal = hole terkecil - shaft terbesar = 40 - 39.965 = 0.035
      Clearance maksimal = hole terbesar - shaft terkecil = 40.016 - 39.955 = 0.061

      3.  Standard interference
      • Saat ukuran suatu lubang (hole) lebih kecil dari ukuran shaft karena standard size dan tolerance, perbedaan antara ukuran keduanya disebut “interference”.
      • Range (A – B) dari perbedaan (A) antara ukuran minimum shaft dan ukuran maximum hole ke perbedaan (B) antara ukuran maximum shaft dan ukuran minimum hole disebut “standard interference”.
      • Setelah anda merepair atau mengganti suatu part, lakukan measuring untuk ukuran hole dan shaft, dan pastikan interference masih dalam standard range.
      Contoh: Standard size shaft dan hole = 85 mm

      Diameter shaft terkecil = 85 - 0.058 = 84.942 dan diameter shaft terbesar = 85 - 0.036 = 84.964
      Diameter hole terkecil = 85 - 0.059 = 84.941 dan diameter hole terbesar = 85 - 0.024 = 84.976
      Clearance (interference) minimal = hole terkecil - shaft terbesar = 84.941 - 84.964 = -0.023
      Clearance (interderence) maksimal = hole terbesar - shaft terkecil = 84.976 - 84.942 = 0.034
        4.  Repair limit and allowable value
        • Ukuran suatu part akan berubah karena keausan (wear) dan perubahan bentuk (deformation) saat part digunakan. Batasan dari perubahan ukuran tersebut disebut “repair limit”.
        • Jika part telah aus mencapai repair limit, harus anda ganti atau repair.
        • Unjuk kerja dan fungsi suatu product cenderung semakin turun saat digunakan.  Nilai yang rendah dari suatu product tetapi masih dapat digunakan tanpa menyebabkan suatu problem disebut “allowable value”.
        • Jika product atau part telah aus mencapai allowable value, part harus anda check atau repair. 
        • Karena permissible value diperkirakan dari berbagai testing atau pengalaman dalam banyak kasus, oleh sebab itu, part harus ditententukan setelah mempertimbangkan kondisi operasi dan kebutuhan customer.
          5.  Clearance limit
          • Part dapat digunakan sampai clearance antara keduanya membesar mencapai certain limit. Limit atau batasan dimana part tidak bisa digunakan lagi disebut “clearance limit”.
          • Jika clearance antar part telah melebihi clearance limit, part harus diganti atau direpair.
          6.  Interference limit
          • Allowable maximum interference antara hole (lubang) suatu part dan shaft pada part lainnya yang akan diassembling disebut “interference limit”.
          • Interference limit menunjukkan repair limit suatu part dengan tolerance yang lebih kecil.
          • Jika interference antar part telah melebihi interference limit, part harus diganti atau direpair. 

          Tidak ada komentar:

          Posting Komentar