Kamis, 31 Oktober 2013
Browse Manual »
Wiring »
di
»
pendinginan
»
radiator
»
termostat
»
tips
»
TIPS Termostat Pendinginan di Radiator
TIPS Termostat Pendinginan di Radiator
Sedikit Informasi tentang Termostat, Pendinginan di Radiator Untuk anda yang ingin belajar memperbaiki Kompoen Mobil sendiri silahkan di simak artikel berikut semoga membantu agan sekalian dalam belajar Komponen Mobil, Termostat adalah alat untuk mengatur suhu agar selalu tetap. Prinsip alat ini adalah (pengatur). Termostat banyak dipakai pada alat-alat seperti lemari es, setrika listrik, tungku masak, alat penetas telur, incubator (tempat menyimpan bayi yang sakit), dan pemanas air mandi.
TIPS Termostat, Pendinginan di Radiator
Kerap terjadi bila thermostat rusak, mesin justru overheat saat digeber kencang di jalan tol karena air yang belum sempat dingin sudah masuk kembali ke kepala silinder akibat water pump memompa air lebih cepat,
Salah kaprah, thermostat kerap dicopot untuk mengurangi gejala overheat mesin mobil. Padahal tanpa thermostat, air yang belum sempat dingin oleh radiator sudah keburu masuk ke dalam mesin. Dan sebaliknya, air yang belum mencapai suhu kerja ideal sudah keburu dialirkan ke radiator.
Fungsi termostat merupakan pengatur waktu pengiriman air dari dalam kepala silinder. Pada saat suhu air belum mencapai 85-90°C, thermostat belum membuka untuk mengalirkan air ke radiator. Thermostat bekerja berdasarkan sensor tekanan mekanis (pegas). “Pada suhu tertentu, air menghasilkan tekanan untuk membuka sensor mekanis per tadi,
Kipas Pendingin
Kipas pendingin membantu radiator. Bila hembusan angin dari depan mobil sangat minim, kipas mengambil alih fungsi pendinginan. Lazimnya mobil memakai teknologi viscous fan atau electric fan.
Viscous fan adalah kipas manual berpenggerak puli kruk as via belt. Disebut viscous karena bagian tengah kipas memakai sensor bi-metal. Semakin tinggi suhu di ruang mesin, semakin kencang pula viscous fan berputar.
Jenis lain adalah electric fan. Digerakan oleh motor listrik dengan sensor thermal dan menempel di belakang radiator. Kipas bekerja bila suhu mesin mencapai derajat tertentu.
Failure pada kipas adalah putaran yang lemah sehingga suplai angin tak mumpuni. Pada viscous fan bisa disebabkan bi-metal sudah afkir. Elektric fan ‘lemot’ karena kumparan motor listrik sudah atau sensor thermal rusak.
Radiator Coolant
Cairan ini memiliki titik didih pas untuk sistem pendinginan mesin. Cairan yang diracik dengan material kimia ini, mampu menahan titik didih air biasa sehingga suhu di dalam kepala silinder bisa diredam. Ada anggapan coolant dianggap memanipulasi suhu air yang sebenarnya.
Namun radiator coolant memiliki fungsi lain seperti mengurangi efek korosi pada bahan radiator dan memiliki senyawa kimia yang mampu membersihkan kotoran seperti lumpur dan endapan dari air yang bersirkulasi di radiator.
“Tetapi harus pandai memilih coolant karena beberapa produk justru memiliki ramuan atau senyawa kimia tajam sehingga mengikis material logam radiator,” wanti Anwar yang sudah menemukan beberapa kasus.
Kerap terjadi bila thermostat rusak, mesin justru overheat saat digeber kencang di jalan tol karena air yang belum sempat dingin sudah masuk kembali ke kepala silinder akibat water pump memompa air lebih cepat,
Salah kaprah, thermostat kerap dicopot untuk mengurangi gejala overheat mesin mobil. Padahal tanpa thermostat, air yang belum sempat dingin oleh radiator sudah keburu masuk ke dalam mesin. Dan sebaliknya, air yang belum mencapai suhu kerja ideal sudah keburu dialirkan ke radiator.
Fungsi termostat merupakan pengatur waktu pengiriman air dari dalam kepala silinder. Pada saat suhu air belum mencapai 85-90°C, thermostat belum membuka untuk mengalirkan air ke radiator. Thermostat bekerja berdasarkan sensor tekanan mekanis (pegas). “Pada suhu tertentu, air menghasilkan tekanan untuk membuka sensor mekanis per tadi,
Kipas Pendingin
Kipas pendingin membantu radiator. Bila hembusan angin dari depan mobil sangat minim, kipas mengambil alih fungsi pendinginan. Lazimnya mobil memakai teknologi viscous fan atau electric fan.
Viscous fan adalah kipas manual berpenggerak puli kruk as via belt. Disebut viscous karena bagian tengah kipas memakai sensor bi-metal. Semakin tinggi suhu di ruang mesin, semakin kencang pula viscous fan berputar.
Jenis lain adalah electric fan. Digerakan oleh motor listrik dengan sensor thermal dan menempel di belakang radiator. Kipas bekerja bila suhu mesin mencapai derajat tertentu.
Failure pada kipas adalah putaran yang lemah sehingga suplai angin tak mumpuni. Pada viscous fan bisa disebabkan bi-metal sudah afkir. Elektric fan ‘lemot’ karena kumparan motor listrik sudah atau sensor thermal rusak.
Radiator Coolant
Cairan ini memiliki titik didih pas untuk sistem pendinginan mesin. Cairan yang diracik dengan material kimia ini, mampu menahan titik didih air biasa sehingga suhu di dalam kepala silinder bisa diredam. Ada anggapan coolant dianggap memanipulasi suhu air yang sebenarnya.
Namun radiator coolant memiliki fungsi lain seperti mengurangi efek korosi pada bahan radiator dan memiliki senyawa kimia yang mampu membersihkan kotoran seperti lumpur dan endapan dari air yang bersirkulasi di radiator.
“Tetapi harus pandai memilih coolant karena beberapa produk justru memiliki ramuan atau senyawa kimia tajam sehingga mengikis material logam radiator,” wanti Anwar yang sudah menemukan beberapa kasus.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar